twitter


Saya mendapat tugas untuk mencari suatu persamaan yang menggambarkan lingkaran ganda :

dalam bidang bermatra dua. Satu persamaan untuk menggambarakan satu lingkaran sudah biasa, tetapi satu persamaan untuk menggambarakan lingkaran ganda, itu lain soal. Saya segera ingat, mungkin saya bisa menemukan petunjuk dalam buku geometri analitik. Saya pun membuka - buka buku kalkulus jilid tulisan Purcell dan Varberg, sembari berhara menemukan persamaan yang saya cari. Saya lalu menemukan istilah lemniskat, yang menurut buku tersebut berarti grafik dengan bentuk mirip angka delapan (setelah googling beberapa saat, pengertian itu mungkin bukan pengertian yang tepat).

Persamaan lemniskat yang diberikan dalam buku tulisan Purcell itu (dalam koordinat kutub) adalah :
...(1)
Sayangnya, dua persamaan di atas tidak menggambarkan lingkaran ganda (lingkaran yang bersinggungan di satu titik) seperti pada gambar di atas. Well, setelah beberapa kali mengutak - atik persamaan tersebut (setengah ngawur), akhirnya saya bisa menemukan persamaan yang saya cari. Dalam sistem koordinat kutub, persamaan yang saya cari itu adalah
...(2)
Persamaan (2) adalah hasil trial and error, dari bentuknya saja langsung kelihatan kalau persamaan itu masih bisa diubah ke bentuk yang lebih sederhana. Meskipun tugas saya sudah selesai, tapi saya tertarik untuk melakukan lebih, yakni menemukan penurunannya. Setelah menghabiskan satu lembar kertas buram ukuran A4 untuk corat - coret, saya akhirnya menurunkan penurunan persamaan itu.
Mula - mula, saya menggambar lingkaran ganda itu di dalam lingkaran yang lebih besar, dengan syarat diameter masing - masing lingkaran ganda itu sama dengan jari - jari lingkaran besar yang memuatnya. Lalu saya menarik garis lurus, dari pusat lingkaran besar ke sembarang titik pada lingkaran besar, meskipun sembarang, tetapi garis ini harus membentuk sudut tertentu dengan garis mendatar (sumbu-x) agar memotong salah satu lingkaran pada lingkaran ganda. Dikandung maksud agar tali busur pada salah satu lingkaran dari lingkaran ganda itu dapat dikaitkan dengan jari - jari lingkaran besar.

Misalkan jari - jari masing - masing lingkaran pada lingkaran ganda itu maka jari - jari lingkaran besar adalah . Panjang tali busur OP = l, dapat dihitung menggunakan rumus kosinus, yaitu :
 ...(3)
Jadi, himpunan titik - titik pada bidang x-y yang dalam koordinat memenuhi persamaan 
 
akan membentuk lingkaran ganda dengan jari - jari lingkaran bagiannya , atau mungkin lebih singkat disebut lemniskat.


Setelah menyampaikan seminar atheismenya, Pak Dawkins mempersilakan hadirin untuk mengajukan pertanyaan. Seorang perempuan mengangkat tangan lalu maju ke arah mikrofon yang disediakan untuk peserta seminar. "Maaf Pak, bagaimana kalau anda salah?" tanya perempuan itu.

Hadirin tertawa kecil setelah pertanyaan itu diajukan, sementara Pak Dawkins melirik ke atas pertanda menyusun jawaban. "Baik, bagaimana kalau saya salah?" ulang Pak Dawkins. "Maksud saya, setiap orang bisa saja melakukan kesalahan. Kita bisa saja salah mengenai monster spagheti terbang dan unicorn merah muda dan cangkir teh terbang."

Pak Dawkins melanjutkan jawabannya, sesekali peserta seminar mengiringinya dengan tawa kecil. "... Jika anda lahir di India, maka anda akan menjadi seorang hindu. Jika anda lahir di Denmark zaman Viking, maka tuhan anda adalah Thor. Jika anda lahir di Yunani zaman kuno, anda akan percaya pada tuhan bernama Zeus. Jika anda lahir di Afrika bagian tengah maka anda akan percaya pada Ju-Ju Yang Agung dari gunung. Tidak ada alasan untuk memilih satu di antara tuhan - tuhan itu, maka pertanyaan yang benar bukanlah bagaimana kalau saya salah, tapi bagaimana kalau anda salah tentang Ju-Ju Yang Agung di dasar lautan?"

Jawaban Pak Dawkins itu mengakhiri sesi tanya-jawab diiringi tepuk tangan meriah dari segenap peserta seminar.

Tulisan ini disarikan dari video "ini".



Barangkali persamaan dengan menyatakan energi, massa dan laju cahaya di ruang hampa, adalah persamaan persamaan yang paling terkenal. Persamaan yang menjadi konsekuensi teori relativitas Einstein itu mewakili kesetaraan massa dengan energi. Namun apa sebenarnya yang dimaksud dengan kesetaraan massa dengan energi itu?

Tahukah anda bahwa dalam paper pendek yang asli, Einstein tidak menuliskan melainkan , atau menggunakan lambang di sini ? Secara aljabar sebenarnya tidak ada perbedaan antara dengan . Akan tetapi kedua persamaan tersebut mengandung tata pemahaman fisis yang berbeda. menyiratkan massa sebagai salah satu bentuk energi, massa sebagai energi yang "membeku", atau massa dapat dikonversikan menjadi energi. Namun ketiga pemaknaan tersebut salah secara konseptual.

Di sisi lain, menawarkan pemahaman yang lebih baik. Ketika ditanya "Apa itu massa?" Umumnya fisikawan akan menjawab "banyaknya materi". Tapi jawaban ini tidak terlalu tepat. Misalkan suatu objek tersusun atas beberapa bagian, massa objek tersebut secara umum tidak sama dengan jumlahan massa penyusun - penyusunnya, melainkan bergantung pada bagaimana penyusun - penyusun itu tertata dan cara gerak penyusun - penyusun itu dalam objek tersebut. Berdasarkan pemaknaan ini massa jam yang masih bekerja secara normal, misalnya, akan berbeda dengan massa jam identik yang tidak bekerja.

Menurut teori relativitas Einstein, massa jam yang bekerja itu lebih besar daripada massa jam yang diam. Kenapa? Sebab roda - roda gigi dalam jam itu bergerak, jadi ia mempunyai energi kinetik, pegas - pegas dalam jam menyumbang energi potensial, gesekan antar roda gigi menyumbangkan energi termal, batere dalam jam menyumbang energi kimiawi, dan sebagainya. Sementara jam yang tidak bekerja, sumbangan massa hanya diberikan oleh komponen - komponen penyusunnya saja.

Energi total pada jam yang bekerja itulah yang kemudian mengejawantah menjadi massa tambahan, yakni energi total dibagi kecepatan cahaya dikuadratkan. Namun karena besarnya nilai kecepatan cahaya, massa tambahan itu menjadi sangat kecil, sehingga dalam skala kehidupan sehari - hari massa tambahan ini tidak terukur. Massa materi, jika diteliti lebih jauh, sebenarnya merupakan bentuk energi kinetik dan potensial partikel - partikel elementer.

Untuk uraian lebih lengkar disertai contoh - contoh kasus, silakan lihat video "ini"



Judul Buku : Islam dan Sains Modern (terj. Islam's Quantum Question: Reconciling Muslim Tradition and Modern Science)
Penulis : Nidhal Guessoum
Penerbit : Mizan

Isu - isu yang menyoal keterpaduan antara sains dan Islam semakin subur, bagaikan jamur di musim penghujan.Saya sempat membaca beberapa karya pakar - pakar integrasi Islam-sains sekaliber doktor atau guru besar yang membahas masalah cocoknya sumber - sumber tekstual Islam, khususnya Al-quran, dengan konsep - konsep sains modern. Pakar - pakar tersbut kemudian mengklaim kecocokan itu sebagai mukjizat. Sayangnya, beberapa kecocokan itu terlihat jelas sebagai "cocokologi" belaka, kemungkinan karena para mereka merambah terlalu jauh dari bidangnya dalam usaha untuk memadukan Al-quran dengan sains.

Berbeda dari para pakar tersebut, Prof. Nidhal Guessoum dalam bukunya yang berjudul Islam dan Sains Modern ini, berani mengusulkan gagasannya sendiri. Satu di antaranya adalah bahwa Al-quran dapat ditafsirkan secara bertingkat. Bahwa makna yang dapat diungkap dari ayat - ayat tertentu bergantung pada tingkat pengetahuan/pendidikan dan perkembangan zaman hidup penafsir. Sehingga seorang penafsir tertentu (dengan berbekal pengetahuan yang tepat), mungkin membaca fakta alam semesta dalam Al-quran tanpa megklaim adanya mukjizat apapun. Ini menjadi titik perbedaan antara Prof. Guessoum dengan para pakar integrasi sains-Islam yang lain, yang tentu saja, adalah bagian yang saya suka.

Keunikan lain yang dapat ditemui dalam buku tersebut, sementara banyak muslim yang menolak teori evolusi lantaran penafsiran mereka terhadap Al-quran menghasilkan kesimpulan bahwa teori itu tidak sesuai dengan "konsep Islam", Prof. Guessoum justru merangkul teori evolusi. Ditunjukkan pula bahwa beberapa ayat Al-quran mendukung teori kontrovesial itu alih - alih menolaknya.

Maka, rasanya tidak berlebihan jika saya katakan bahwa membaca Islam dan Sains Modern ini seolah menjadi angin segar di tengah gerah oleh sebab banyaknya pemaduan antara sumber - sumber tekstual Islam dengan konsep sains yang salah arah itu.