twitter


"Ini aneh nggak?" tanya dosen fisika kuantum saya setelah membaca sekilas apa yang tertulis dalam bahan kuliahnya. Saat itu materi yang disajikan adalah seputar percobaan - percobaan yang mempertanyakan keabsahan fisika klasik. Dan kami sampai pada diskusi tentang percobaan yang dilakukan oleh Arthur Holy Compton. Saya pun berpikir mengenai keanehan percobaan Compton itu, hingga ide untuk menulis tulisan ini meletik.

Sebelum itu, seyogyanya dipaparkan dulu mengenai percobaan yang di maksudkan. A. H. Compton menemukan bahwa seberkas gelombang elektromagnetik yang ditembakkan pada sebuah atom, akan berinteraksi dengan, katakanlah, salah satu elektron. Si elektron lalu terpental keluar dari orbit, sementara gelombang itu  terbelokkan dan kehilangan sebagian energinya. Dengan kata lain terjadi pertukaran energi antara gelombang dan elektron.

Skema penemuan Arthur H. Compton

Energi gelombang pasca tumbukan yang bergantung pada sudut hamburan itu menjadi cerita aneh tersediri. Tapi keanehan yang hendak didiskusikan di sini adalah kemampuan gelombang untuk "menendang" partikel (dalam hal ini elektron) hingga terpental relatif jauh.

Mempercayai fenomena ini seperti mempercayai cerita berikut : Sebuah bola terapung - apung di tepi laut, tepat saat gelombang tsunami terlihat dari ke jauhan sedang menuju pantai. Namun ketika gelombang tsunami itu mencapai tempat di mana bola terapung, seketika ia berubah menjadi ombak biasa sementara bola itu terbang ke langit.

Memang, hukum kekekalan energi tidak dilanggar. Tetapi cerita itu sangat tidak masuk akal menurut pengalaman sehari - hari.

0 komentar:

Posting Komentar

Monggo komentar...